Rabu, 08 Januari 2025

Euforia Timnas


Tahun ini memang tahunnya timnas buat jadi bahan perbincangan. Di mana-mana, dari beranda kos, warkop, depan Indomaret, sampai jadi bahan slentingan grup kerjaan. Atmosfer ini jelas saya rasakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Seingat memori saya, dari dulu-dulu jarang sekali ada yang niat menggelar acara nobar (nonton bareng) untuk pertandingan timnas. Paling pol ya nobar final Indonesia pas jamannya Evan Dimas. Tapi sekarang? Begitu kualifikasi Piala Dunia dimulai, tiap warkop, pos ronda, sampai pabrik mendadak jadi stadion mini. 

Ya, anda tidak salah baca, Di pabrik tempat saya kerja, banyak karyawan usul untuk diadakan nobar timnas di pabrik. Banyak karyawan yang biasanya minta hiburannya jam lembur, ini malah minta manajemen buat ngadain nobar timnas main kualifikasi piala dunia. Gak ketebak dolor.  

Tapi, di tengah euforia ini, ada berita yang bikin melongo: Shin Taeyong dipecat. DI-PECAT!. Lah, piye ceritane? Wong ini pelatih yang katanya sudah bikin timnas jadi lumayan manusiawi di mata dunia. Prestasi ada, progres juga nyata. Kok malah di "bebas tugaskan"? Saya, yang biasanya cuma buka berita bola pas Indonesia main, jadi ikutan kepo.  

Ini kabar yang menggemparkan memang. Di pabrik, topik ini jadi bahan utama diskusi di smoking area. Kalau biasanya buruh seperti saya ngomongin target kerja, jam lembur yang kurang, beban kerja yang tidak adil, event sound horex, sekarang malah ngomongin perkembangan timnas selepas STY dan berlagak jadi kayak pengamat bola ulung. 

Mulai analisa ngalor-ngidul, dari prestasi serta taktik STY, alasan kenapa dipecat, sampai ramalan masa depan Patrick Kluivert, pelatih pengganti yang katanya di interview langsung sama usernya yakni Pak Erick Thohir. Bung towel mungkin akan shock dengan analisa-analisa yang mencuat di forum tersebut jika ikut nimbrung.

Sebagai rakyat biasa yang nggak ngerti bola lebih dari sekadar "Timnas Indonesia Menang" saya cuma punya satu harapan: semoga dengan pelatih baru yang katanya "langsung interview User" ini, timnas bisa lolos ke ajang paling prestisius di planet bumi. Jangan cuma puas naik peringkat. Minimal, ya minimal banget lho ini, timnas kita bisa ngalahin Argentina lah. Wong arab saja kemarin bisa di "dua kosong"kan.

Topik Timnas ini sudah tak khayalnya seperti topik politik pilpres kemarin penuh kejutan dan konflik yang bikin kita betah jadi komentator setia. Yang penting, apapun yang terjadi, wong cilik seperti saya tetap setia mendukung sambil sesekali ngrasani. Maju terus, Garuda! Jangan lupa oleh-oleh Tacos Los Palomos kalau dah balik dari LA.  

Share:

0 komentar:

Posting Komentar